Contohnya adalah produk tv yang berjejer di toko-toko baik toko sekala kecil maupun besar sekaliber h****mart biasanya juga menjual televisi rekondisi yang bentuknya sama sekali tidak ada bedanya dengan tv baru, namun bedanya adalah merk yang sangat tidak terkenal dan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tv bermerk terkenal.
Dari segi harga, salah satu contoh tv rekondisi dijual dengan harga sekitar 400 ribu rupiah untuk tv ukuran 14', 700 hingga 900 ribu untuk ukuran 21', dan lain sebagainya(red, dari berbagai sumber). Mungkin bagi kita yang awam dan memiliki sifat emotional buying, kita mungkin akan tertarik untuk membeli televisi tersebut. Apalagi diiming-imingi dengan penawaran dengan jumlah dan waktu terbatas. Uang kita yang mungkin seharusnya digunakan untuk keperluan lain bisa kita belanjakan untuk membali tv baru tapi bekas yang mungkin tidak kita butuhkan.
Tahukah anda bahwa tv rekondisi merupakan tv bekas yang penampilan luarnya telah diperbaharui menjadi seperti baru. Tv bekas atau rongsokan didatangkan dari luar negeri seperti singapura, cina, dan lain sebagainya yangpada umumnya negara kaya dan maju. Sampai di Indonesia tv bekas yang mungkin sudah rusak diperbaiki kembali menjadi tampak seperti baru dengan berbagai cara. Pada umumnya tv rekondisi asalkan bisa hidup, dijual kembali ke pasaran. Komponen bekas yang dipadu secara asal-asalan yang penting bisa nyala akan bisa menyebabkan tv akan cepat rusak dan mungkin bisa meledak kapan saja.
Garansi yang diberikan pun sifatnya hanya formalitas dengan mencantumkan berbagai nomer dari instansi pemerintah yang terkait untuk meyakinkan pembeli. Apabila tv tersebut rusak, maka agen akan sangat sulit dihubungi dan toko akan lepas tangan.
Masalahnya adalah pihat produsen dan pengecer atau toko tidak terus terang kepada konsumen dengan memberikan informasi yang benar terhadap tv rekondisi. Yang orang awam tahu adalah bahwa tv tersebut baru sebaru tv lain seperti sony, samsung, lg, toshiba, dan sebagainya. Untuk mengetahuinya hanya dengan cara membongkar melihat komponen elektronik di dalam tv yang mustahil dilakukan sebelum kita membeli tv aspal (asli tapi palsu) tersebut.
Dan pesan saya waspadalah dan jangan terlalu pelit(kalau punya uang berlebih, ^^), belilah produk yang bermerk bagus yang sesuai dengan kualitas, garansi, baru, dan gengsinya. Jangan serakah dan gegabah dalam memutuskan segala sesuatu. Jangan menjadi pembeli/konsumen yang emosional. Rajin-rajinlah membaca tips dan perkembangan berita sehari-hari agar anda selalu waspada.